Usaha Membuat Kerajinan Miniatur Dari Barang Bekas


Dengan kreativitas yang tinggi seseorang bisa menciptakan karya yang luar biasa bahkan bernilai bisnis yang menjanjikan. Melalui ide kreatif, barang bekas yang tak terpakai bisa berubah menjadi produk bernilai seni dan ekonomi yang tinggi. 

Sebagaimana layaknya yang ditekuni oleh Gandring, pengusaha asal Semarang ini memanfaatkan logam bekas di sekitarnya untuk dikreasikan menjadi berbagai bentuk miniatur. Dari kegiatannya ini, Gandring dalam sebulan bisa menghasilkan omzet mencapai Rp 10 juta.

Ia bercerita bahwa usaha yang digelutinya berawal dari keinginan membuat produk yang unik dan berbeda. Lalu ia berinisiatif memanfaatkan barang bekas yang tidak terpakai untuk dibuat produk yang unik dan berbeda dari biasanya tetapi bisa dinikmati oleh khalayak banyak.

"Kita ingin membuat produk lain daripada yang lain. Karena sekarang banyak produk yang bermacam sekali tapi yang recycle gini masih jarang," katanya kepada detikFinace beberapa waktu lalu.

Gandring mengungkapkan bahwa ia tidak mengalami kesulitan untuk mencari logam bekas sebagai bahan baku produknya. Ia terbiasa mencari logam bekas di pasar-pasar barang bekas atau memanfaatkan barang bekas yang tidak terpakai di sekitar lingkungannya. Berbahan logam bekas itu, mas gandring bisa membuat beraneka macam miniatur barang-barang.

"Produk kita ada miniatur mobil antik, kapal layar, orang-orangan kecil, semuanya dari bahan logam," ungkapnya.

Usaha yang dirintis sejak 2009 ini, juga merupakan mitra binaan dari PT Pelindo III (Persero). Selain itu, pada saat berdiri hingga kini, ia baru memiliki 2 orang karyawan karena penjulannya masih terbatas dari pameran dan juga pesanan melalui internet. Harga produknya sendiri berkisar Rp 50.000 sampai Rp 400.000. Sementara omzet per bulannya bisa mencapai puluhan juta.

"Penjualan kita nggak bisa rutin karena kita masih berdasar pada pesanan. Mungkin sepuluh juta bisa dan untungnya bisa setengahnya per bulan," tambahnya.

Ia menguraikan bahwa usaha yang ia jalaninya bukan tanpa kendala, karena usahanya masih relatif baru. Ia masih menggunakan peralatan manual sehingga masih terbatas dalam menghasilkan ragam dan jumlah produk. 

"Banyak sekali, terutama peralatan, karena alat kita masih manual maka perlu pengembangan untuk pengerjaan," tutupnya.

Kalau anda tertarik untuk memesan produknya atau ingin tahu lebih jauh mengenai usaha unik ini. Anda bisa datang ke workshop Gandring di jalan Anjasmoro Tengah VI/48 Semarang, Jawa Tengah.


Sumber: Detik.Com

Artikel Lainnya