Banyak Yang Menipu Dengan Bisnis Investasi

Bisnis investasi secara pengertian sederhana merupakan suatu bisnis dimana seseorang yang memiliki uang (pemodal) memberikan kepercayaan kepada pemilik usaha untuk mengelola modalnya. Kata bisnis sendiri merupakan suatu bentuk interaksi ekonomi antara manusia (minimal 2 orang). Jadi kalau ada kata investasi dilekatkan kata bisnis kepadanya, menjadi Bisnis Investasi, mestinya itu merupakan suatu bentuk investasi yang melibatkan interaksi kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan. Orang yang terlibat dalam interaksi bisnis investasi tersebut bisa 2 orang atau bahkan lebih banyak, tetapi tetap terdiri atas 2 unsur: pemodal dan pengelola bisnis. Kalau kata investasi berdiri sendiri bisa saja jenis investasi itu tidak melibatkan orang lain misalnya investasi pribadi dalam bentuk investasi emas, investasi properti, jadi bisa saja hanya melibatkan diri sendiri dan aset yang dia punya.

Dewasa ini berbagai macam penawaran bisnis investasi bisa ditemui, baik itu investasi saham atau investasi berjangka, bisnis investasi valuta asing (forex), dan sebagainya, yang kalau dulu biasanya bisnis investasi hanya monopoli para konglomerat yang bermain saham, valas, properti dan sebagainya yang nilainya milyaran hingga trilyunan, sekarang seolah-olah bisnis investasi dalam skala nilai modal dalam pecahan yang lebih kecil merambah pula ke kalangan yang modalnya lebih kecil atau terbatas. Hanya dengan modal jutaan hingga puluhan juta sudah bisa berinvestasi di bursa saham, bursa forex, bursa komoditi, reksadana, option dan sebagainya. Biasanya bisnis-bisnis investasi yang barusan disebutkan di atas memiliki aspek legalitas yang lebih jelas, memiliki badan hukum, kantornya ada, perusahaan terdaftar di bursa efek, dan sebagainya, sehingga pemodal lebih bisa percaya.

Namun di luar dari yang disebutkan di atas, ada fenomena menarik yang berkembang di dunia bisnis online yaitu adanya berbagai penawaran-penawaran bisnis investasi dengan iming-iming hasil profit yang tinggi atau yang sejak beberapa tahun silam sudah dikenal sebagai HYIP (high yield investment program). Jenis-jenis HYIP ini sering menawarkan janji profit yang tinggi kepada nasabah dalam bentuk persenan dari modal yang ditanamkan oleh nasabah. Namun seringkali persentase profit yang ditawarkan terkesan tidak wajar mulai dari 50% -80% per bulan, yang mana kalau di bisnis yang normal di dunia nyata bahkan di dunia investasi bursa efek atau forex yang ditangani perusahaan-perusahaan besar yang jelas legalitas perusahaannya secara fiisik tidak pernah ada yang berani menawarkan profit sebesar itu, paling-paling berkisar 20%-50% per bulan.

Dengan kondisi seperti itu HYIP yang marak di internet sangat rentan penipuan dan dari tahun ke tahun selalu saja banyak yang menjadi korban. Hanya anehnya bisnis seperti ini bagaikan patah tumbuh hilang berganti. Website-website baru dengan berbagai promosi dan penawarannya yang menarik selalu saja bisa meraih banyak nasabah-nasabah baru dengan mudah.

Namun seringkali yang berhasil menarik nasabah dalam jumlah besar adalah website investasi HYIP yang ditampilkan dalam bentuk tampilan website yang sangat profesional dan terlihat canggih, dengan klaim sebagai perusahaan besar di dunia dan menjalankan bisnis besar di luar negeri, serta dengan layanan yang terlihat profesional dan cepat di awalnya. Tetapi kemudian setelah berjalan 6 bulan sampai 1 tahun barulah mulai terlihat macet dan kemudian hilang lenyap begitu saja meninggalkan korban investasi yang berjatuhan.

Ambil contoh salah satunya pada sekitar tahun 2006-2007 ada sebuah website HYIP besar yang bernama Swisscash.com yang mengklaim dirinya sebagai perusahaan besar yang berpusat di Swiss dan juga punya kantor di Amerika, mengklaim menjalankan berbagai bisnis besar di dunia sejak tahun 1948, termasuk diantaranya bisnis perusahaan minyak di negara kaya minyak lainnya. Pada saat itu terjadi booming nasabah yang mendaftar ke Swisscash karena sistim profit yang ditawarkan demikian besar yang terus meningkat dari bulan ke bulan serta adanya komisi sistim multilevel yang membuat keuntungan bisa semakin berlipat. Ada salah satu nasabah dari Indonesia waktu itu yang berhasil menjadi leader dengan profit yang diraih sudah mencapai milyaran rupiah, bahkan bisa membeli Toyota Fortuner seharga 400 juta rupiah dari keuntungan yang didapatnya waktu itu. Mereka yang bisa mengambil momentum awal bergabung di Swisscash bisa mengambil keuntungan besar dan menjadi leader pada waktu itu.

Hingga akhirnya setelah 1 tahun berjalan website bisnis investasi Swisscash tersebut mulai bermasalah, mulai dari komisi yang macet dibayarkan dengan berbagai alasan, web yang sulit diakses, alasannya maintenance (perbaikan) karena dihack oleh hacker, dan sebagainya. Selanjutnya website tersebut lenyap tak tentu rimbanya meninggalkan ratusan ribu nasabah yang jadi korban bisnis investasi scam tersebut.

Contoh bisnis investasi SCAM serupa juga terjadi pada tahun 2011 yaitu Speedline yang modusnya juga sama, menggunakan website yang terlihat profesional, mengklaim sebagai perusahaan besar yang sudah menjalankan bisnis bertahun-tahun, ribuan nasabah bergabung dan ikut menyetor modal, hingga akhirnya kemudian website tersebut menghilang menjelang akhir 2011. Sebenarnya masih banyak lagi bisnis-bisnis investasi HYIP yang muncul silih berganti dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun, hanya mungkin kalau dari dilihat dari sisi popularitasnya dan banyaknya korban yang ditimbulkan mungkin 2 contoh tersebut termasuk dalam kategori skala cukup besar. Belakangan dari kedua contoh tersebut diketahui bahwa tokoh di balik layar penipuan kedua jenis website tersebut (Swisscash dan Speedline) adalah berasal dari Malaysia, rupanya klaim bahwa perusahaan di balik kedua website tersebut adalah perusahaan besar di Swiss, Amerika atau Inggris adalah fiktif atau palsu belaka. Kenapa korbannya selalu banyak orang Indonesia sementara pelakunya adalah orang luar? Indonesia seringkali menjadi lahan subur bisnis investasi HYIP Scam karena mungkin masih banyak di antara orang Indonesia yang berharap bisa menjadi kaya tanpa harus kerja keras, mendapat profit dengan cepat, tidak peduli dan tidak mau tahu sebenarnya uangnya diapakan oleh si pengelola, apakah benar-benar diputar di dunia usaha seperti yang diklaim atau justru hanya disimpan untuk kemudian dibawa kabur pada saatnya sudah tiba, hanya sebagian saja dari dana yang terkumpul itu mereka bayarkan ke nasabah. Nah, fenomena bisnis semacam ini nampaknya masih akan terus ada, satu hal yang pasti modusnya akan mirip dengan cara-cara pada 2 contoh di atas (Swisscash dan Speedline), anda tinggal amati saja kemiripannya, bisnis HYIP apapun yang ditemui di internet belum pernah ada yang bisa bertahan lama apalagi kalau mengaku sebagai perusahaan besar yang sudah puluhan tahun seringkali itu hanya klaim yang ditampilkan dalam bentuk data-data di website yang terlihat profesional padahal kenyataannya tidak demikian. Jadi sebaiknya anda cermat dan hati-hati pada modus-modus bisnis investasi HYIP semacam ini. Sejatinya tidak ada bisnis yang benar-benar mudah.

Mungkin terlihat mudah bagi Anda yang hanya menyetorkan uang dan tinggal menunggu profit, tapi bagi si pengelola modal? Apakah mudah bagi dia mengelola apa yang disebutnya sebagai perusahaan besar yang pastinya butuh banyak biaya operasional, kalau ia bisa memberikan 60-80% sebagai profit apakah sisanya cukup buat ia menjalankan roda perusahaannya? Yang pasti pilihan mereka adalah "money game", permainan perputaran uang, sampai tiba saatnya mereka mengambil keputusan melenyapkan diri setelah tidak mampu lagi mengelola sebegitu banyak uang dengan jumlah nasabah yang sudah mencapai puluhan ribu atau ratusan ribu orang.

Ada istilah yang seringkali didengungkan oleh para peminat bisnis investasi HYIP semacam ini, "uang yang bekerja untuk kita" bukan "kita yang bekerja untuk uang". Memang benar ada konsep semacam itu yang disebut konsep Passive Income, namun seringkali sebenarnya untuk mencapai Passive Income sejatinya harus dimulai dengan kerja keras juga pada awalnya, Contohnya, banyak yang sukses di bisnis MLM pada awalnya pun harus kerja begitu keras membangun jaringan terlebih dahulu selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun sampai akhirnya jaringan downline-nya demikian besar dan memungkinkan ia tidak perlu bekerja terlalu keras lagi seperti sebelumnya, karena jaringannya di bawahnya yang gantian bekerja keras, pada saat itulah ia disebut sudah memiliki passive income. Atau seorang pemilik bisnis yang memiliki passive income, pada awalnya pun ia harus bekerja keras dulu membangun bisnisnya, misalnya katakanlah ia mendirikan swalayan dan mempekerjakan orang lain, pada awalnya ia harus sering terjun langsung memantau swalayannya, setelah beberapa bulan berjalan stabil dan profit terus meningkat ia bisa menyerahkan kegiatan memantau swalayan pada manajer swalayan yang ia pekerjakan, setelah itu ia hanya menerima laporan penjualan dan menerima uang disetor setiap harinya oleh si manajer, pada saat itu ia sudah menerima passive income, tapi bisa anda lihat bukan bahwa mereka pun pada awalnya harus bersusah payah membangun bisnisnya. Oleh karena itu sebaiknya tanamkanlah jiwa enterpreneur (wirausaha) ulet dulu sebelum benar-benar berhasil menciptakan "mesin uang yang sesungguhnya" sebagai passive income, "uang bekerja untuk kita".

Kurangnya pemahaman kewirausahaan (entrepreneurship) yang menjiwai setiap langkah usaha kita seringkali melahirkan orang-orang yang hanya berpikiran "mencari jalan pintas". Semoga anda bisa menjadi entrepreneur (wirausahawan) sejati dan sukses mencapai "passive income yang sejati" lewat kerja keras dan cerdas yang sesungguhnya.

Artikel Lainnya