Setiap manusia dianugerahi akal pikiran yang sama, diberi kesempatan
waktu yang sama, namun mengapa ada yang kaya dan ada pula yang miskin.
Salah satu rahasianya adalah adanya perbedaan cara berpikir orang kaya
dengan cara bepikir orang miskin.
- Cara berpikir orang kaya dapat dirangkum dengan sederetan kalimat berikut ini :
- Saya adalah orang kaya
- Uang adalah kekuatan dan kekuasaan
- Kekurangan uang adalah akar segala kejahatan
- Saya harus kaya karena saya mempunyai anak
- Mempercayai sikap mandiri dalam soal finansial dan merasa berhak
mendapat sesuatu dari pemerintah atau perusahaan menciptakan orang yang
lemah dan miskin finansial
- Saya membuat rencana keuangan yang kuat sehingga menciptakan pekerjaan
- Saya belajar yang giat sehingga dapat menemukan perusahaan yang baik untuk dibeli
- Bagaimana cara saya bisa membeli perusahaan yang baik?
- Rumah tinggal adalah liabilitas (kewajiban), bukan investasi
- Marilah bicaratentang uang dimana saja, juga di meja makan
- Saya belajar mengelola resiko
- Saya membayar diri sendiri terlebih dahulu sebelum membayar rekening tagihan
- Saya berjuang keras untuk menciptakan investasi
- Pemerintah menghukum orang yang berproduksi dengan pajak dan menghadiahi orang yang tidak berproduksi
- Cara berpikir yang demikian tidak dimiliki oleh kebanyakan orang
yang miskin hidupnya. Orang kaya dan orang miskin memiliki cara berpikir
dan cara pandang yang berbeda terhadap masalahan atau topik yang sama.
Silahkan simak perbandingan cara berpikir keduanya dalam mensikapi
persoalan yang sama :
- Orang kaya berkata, ”Saya adalah orang kaya” dan pikiran seperti ini
membuat diri benar-benar jadi kaya, sedangkan orang miskin berkata,
”Saya tidak akan pernah kaya” dan pikiran seperti ini sering menjadi
kenyataan.
- Orang kaya berkata, ”Uang adalah kekuatan dan kekuasaan”, sedangkan
orang miskin berkata, ”Uang itu tidak penting, Saya tidak tertarik pada
uang”
- Orang kaya berpikir bahwa kekurangan uang adalah akar segala
kejahatan, sedangkan orang miskin berpikir bahwa cinta uang adalah akar
segala kejahatan
- Orang kaya berkata, ”Alasan saya harus kaya adalah karena mempunyai
anak”, sedangkan orang miskin berkata, ”Alasan saya tidak kaya adalah
karena saya mempunyai anak”
- Orang kaya tidak mempercayai sikap mandiri dalam soal finansial dan
merasa berhak mendapat sesuatu dari pemerintah atau perusahaan sehingga
menciptakan orang yang lemah dan miskin finansial, sedangkan orang
miskin merasa berhak mendapat keuntungan karena telah bekerja keras
untuk pemerintah atau perusahaan.
- Orang kaya berkata, ”Buatlah rencana keuangan yang kuat sehingga
menciptakan pekerjaan”, sedangkan orang miskin berkata, ”Buatlah tulisan
resume yang mengesankan sehingga mendapat pekerjaan”
- Orang kaya berkata, ”Belajarlah yang giat sehingga kamu dapat
menemukan perusahaan yang baik untuk dibeli”, sedangkan orang miskin
berkata, ”Belajarlah yang giat sehingga menemukan perusahaan yang baik
untuk bekerja di situ”
- Orang kaya berkata, ”bagaimana cara saya bisa membelinya?” sedangkan orang miskin berkata, ”saya tidak mampu membelinya”
- Orang kaya berpikir, bahwa rumah adalah liabilitas (kewajiban) dan
jika rumah adalah investasi terbesarnya dia merasa mempunyai masalah
dalam investasi, sedangkan orang miskin berpikir, bahwa rumah adalah
aset dan investasi terbesar
- Orang kaya berkata, ”Marilah bicara tentang uang di meja makan”,
sedangkan orang miskin berkata, ”Jangan membicarakan urusan uang saat
makan”
- Orang kaya berkata, ”Belajarlah mengelola resiko”, sedangkan orang
miskin berkata, ”Dalam urusan uang bermainlah dengan aman dan jangan
mengambil resiko”
- Orang kaya berkata, ”Sebelum membayar rekening tagihan, bayarlah
diri sendiri terlebih dahulu”, sedangkan orang miskin berkata, ”Bayarlah
semua rekening tagihan dan sisanya disimpan”
- Orang kaya berkata, ”Berjuang keraslah untuk menciptakan investasi,
sedangkan orang miskin berkata, ”Berjuanglah keras untuk menabung”
- Orang kaya berpikir, bahwa pemerintah menghukum orang yang
berproduksi dengan pajak dan menghadiahi orang yang tidak berproduksi,
sedangkan orang miskin berpikir, bahwa orang kaya harus membayar pajak
untuk membantu orang yang kurang beruntung
Source: http://mulyo.blog.esaunggul.ac.id/2012/05/10/perbedaan-cara-berpikir-orang-kaya-dengan-orang-miskin/