Status pengangguran tidak indah untuk dirasakan,tidak
nyaman,malu dan tidak berharga di lingkungan.Pendapat yang lebih
ekstrem menyebut penganggur adalah sampah masyarakat,sangat terhina
sekali.
Meskipun penyebab menjadi pengangguran bisa berbagai macam tergantung
situasi pribadi penganggur masing-masing,namun tetap saja label
penganggur adalah label yang tidak berharga.
Kecuali bagi si pemalas yang sudah tidak punya dan tidak peka lagi
dengan harga diri dan tanggungjawab hidup,mungkin menganggur terus
sepanjang masa nyaman-nyaman saja.
Diantara sekian penyebab terus menganggur ada satu sifat yang sering
hinggap di sebagian kalangan penganggur “berijazah” atau penganggur
sarjana,yaitu “gengsi” dengan predikat kesarjanaannya ketika harus
memulai dari level yang terbawah atau sekedar disebut pekerja informal.
Meskipun kata teori bahwa sebenarnya lowongan untuk kalangan manager ke
atas sangat banyak karena kurangnya tenaga sarjana yang ada,tetapi di
kenyataan meskipun sudah menggondol ijazah sarjana apalagi jika bidang
keilmuan yang disandangnya hanya sarjana rata-rata,tak dipungkiri untuk
mendapatkan kursi pekerjaan sesuai dengan ijazah yang dipunyai sangatlah
susah,karena selain persaingan yang ketat juga lapangan kerja tersedia
sesuai dengan ijazah sangat terbatas.
Bagi rekan sarjana yang demikian,(maaf) yang ijazahnya kurang diperlukan
oleh lowongan pekerjaan di tanah air saat ini atau lulusannya terlalu
banyak tidak seperti sarjana keahlian tertentu yang lulusan sedikit
tetapi lowongan banyak,maka perasaan gengsi di awal mencari pekerjaan
mari kita buang dulu jauh-jauh.
Dengan sedikit berprinsip bahwa kita hanya perlu membuka pintu pertama
saja dan tidak akan selamanya di zona ini,hanyalah sebagai batu loncatan
ke rencana besar berikut yaitu bekerja sesuai ijazah yang
dimiliki,tidak ada salahnya kita ambil lowongan pekerjaan yang semi
informal atau malah informal sekalipun.
Apabila malu dengan ijazah sarjana pada waktu melamar kerja,kita
sesuaikan saja dulu ijazah terlampir di file lamaran hanya ijazah yang
dipinta,SLTA misalnya yang penting lolos untuk menembus dinding
pengangguran ke zona jadi status punya pekerjaan.
Manfaat dan keuntungan bila merangkak dari bawah misalnya,kita menjadi
lebih banyak tahu seluk beluk tetek bengek tentang Perusahaan yang
dimaksud atau sistem yang dimaksud atau akan lebih banyak tahu dan
menambah pengalaman praktis lingkungan kita bekerja.
Dengan status tidak menganggur lagi akan muncul kepercayaan diri yang
baik,bertambah relasi dan teman-teman yang bisa membuka peluang lebih
banyak,lebih mendalami materi dan praktek teknis non teknis bahkan
gerak-gerak mekanis terkecil di sebuah perusahaan atau lembaga,karena
kita bekerja langsung dan berangkat dari bawah,berangkat dari hal
terkecil.
Untuk selanjutnya rekan pembaca pada tahu sendiri langkah terbaik
berikutnya karena jalan peluang sudah ada,lingkungan sudah kita kuasai
maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dan
keahlian kitapun akan terbuka lebih besar dan luas dibanding bila kita
mencari peluang kerja sambil masih status pengangguran.
Bagi yang bertalenta wirausaha di suatu waktu akan mendukung juga,karena
untuk menjadi seorang wirausahawan yang baik akan lebih mantap jika
wirausaha itu berasal dari seorang yang berangkat dari level terbawah
baik sebagai pekerja ataupun sebagai pengusaha kecil dahulu.Kemampuan
wirausaha yang ulung dan baik dan berpeluang besar akan berhasil
kebanyakan para pengusaha yang”berpahit-pahit dahulu” di awal perjuangan
kesuksesannya.
Khusus untuk wirausaha ini kenalilah potensi diri dengan baik,karena
sesungguhnya tidak semua orang cocok jadi pengusaha,jangan terlalu
dipaksakan kalau potensi dan talenta kita lemah di bidang ini.jadi
karyawan juga sama saja jika sudah bisa nyaman dan bisa berkarya untuk
diri sendiri,keluarga dan sesama bahkan untuk bangsa,jadi orang gajian
juga adalah pekerjaan mulia jika kita sudah berada di jalur diri yang
benar sebagai jati diri masing-masing.
Secara teori umum sangatlah baik bahwa jiwa berwirausaha harus selalu
dikembangkan namun secara personal ya kembali ke talenta diri
masing-masing,jadi karyawan gajian,jadi wiraswastawan semua baik-baik
saja dan bisa sama-sama sukses dengan ukuran sukses yang relatif berbeda
ukurannya bisa sukses materi atau sukses non materi kenyamanan,kepuasan
dan lain-lain.
Jadi wiraswastawan atau jadi orang gajian nilai kesuksesan yang besar
adalah jikalau seseorang itu sudah bisa mandiri,banyak dan membawa
manfaat pada diri sendiri,pada keluarga dan kepada sesamanya,juga
bermanfaat bagi bangsa,negara dan sesama umat makhluk Tuhan semua.
Untuk bermanfaat kepada semua hal di atas salah satunya adalah mempunyai
pekerjaan tetap atau penghasilan tetap,kalau jadi penganggur terus mana
bisa manfaat buat orang lain,buanglah gengsi karena kita sarjana,
terima dahulu lowongan pekerjaan yang ada atau bila berbakat wiraswasta
bukalah usaha sendiri ciptakan lapangan pekerjaan jangan terlalu bangga
dan terikat terjerat gengsi karena memiliki Ijazah sarjana yang
dipunyai,walau sarjana lulusan apapun kalau menganggur dan malas tetap
saja hidup akan terhina menjadi sampah masyarakat.
Salam berbagi buat rekan yang masih berjuang mencari pekerjaan.