Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Selain passion,
Anda juga butuh ketekunan dan keuletan untuk sukses. "Dari sekian
banyak usaha yang ada, ternyata banyak orang melirik bisnis kuliner
karena dianggap lebih mudah dijalankan daripada bisnis lain," tukas Ali
Bagus Antra, pemilik usaha Bebek Garang dalam acara talkshow mengenai kiat mengatasi persaingan bisnis di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Salah
besar jika Anda menganggap bisnis kuliner lebih mudah daripada bisnis
lainnya, karena bisnis kuliner justru membutuhkan kreativitas,
penanganan, dan risiko yang lebih besar. Namun, Ali Bagus memiliki
beberapa tips teknis yang digunakannya untuk mulai menjalankan bisnis
kuliner.
1. Pemilihan lokasi
Ketika memilih
lokasi usaha, pilih tempat yang sesuai dengan target atau pangsa pasar
Anda, dan strategis. "Usahakan pilih lokasi yang mendekati pangsa pasar
Anda. Karena hal ini akan menentukan berapa banyak produk yang terjual,"
jelasnya. Pemilihan tempat yang strategis jika tak diikuti dengan
kesesuaian pangsa pasar yang dituju akan membuat produk Anda kurang
diminati.
2. Pemasaran
Pemasaran produk
memegang peran penting dalam kesuksesan bisnis. Tentukan cara promosi
dan pemasaran yang efektif agar tidak menghabiskan terlalu banyak biaya.
Ali menyarankan untuk memerhatikan target pasar sebelum berpromosi,
karena beda target market-nya maka metode promosi yang dijalankan juga
akan berbeda.
"Misalnya, penyebaran pamflet atau flyer tidak akan efektif ketika sasaran bisnis Anda adalah kalangan menengah ke atas, karena pamflet hanya akan dianggap seperti sampah kertas lainnya," sarannya.
Ketika menyasar pasar high-class, maka spanduk merupakan cara yang paling efektif. Sedangkan untuk menyasar kalangan menengah ke bawah, flyer atau pamflet akan lebih baik.
3. Produksi
Ketika
menjalankan bisnis kuliner, kualitas makanan harus menjadi prioritas.
Kualitas makanan akan menentukan apakah pelanggan akan kembali menikmati
makanan di tempat Anda atau tidak. Sisi lain dari produk, dari bahan
baku, penyajian, layanan, hingga supplier, juga harus direncanakan dengan matang.
"Sudah
seharusnya jika kualitas makanan harus selalu dijaga secara konsisten,
dan sama enaknya dari hari ke hari," tambah Ali. Selain itu, jika sudah
memiliki cabang usaha, kualitas dan rasa makanan yang ada di setiap
cabang juga harus selalu dijaga.
Di samping itu, cost control
juga harus dijaga. Ali menyarankan untuk menghindari pemasangan harga
jual yang fluktuatif dari hari ke hari. "Harga yang tidak konsisten atau
berbeda di setiap cabang akan membuat pelanggan enggan untuk makan
lagi," katanya.
4. SDM
Sekalipun Anda pemilik usaha, hindari sikap bossy
atau bertindak seenaknya. Karyawan merupakan aset penting yang dimiliki
sebuah perusahaan, karena itu tak ada salahnya untuk memberi perhatian
lebih kepada mereka. "Berikan payroll yang layak bagi mereka,
selain itu juga kenyamanan dan jenjang karier yang jelas bagi mereka,"
saran Ali. Peluang semacam ini akan membantu memompa semangat mereka
untuk selalu giat bekerja dan mendatangkan keuntungan bagi usaha Anda.
Namun,
sebagai bos Anda juga wajib menerapkan berbagai peraturan perusahaan,
dan membangun kedisiplinan lingkungan kerja agar karyawan juga tidak
bertindak seenaknya.
5. Keuangan
Jangan
sepelekan masalah keuangan dalam bisnis. Buat perencanaan yang tepat
dalam laporan keuangan dan neraca bisnis sampai sedetail-detailnya, agar
tidak ada uang yang "hilang" sekecil apapun. Catat setiap pemasukan dan
pengeluaran yang dilakukan dengan teliti, karena catatan keuangan ini
akan membantu Anda untuk mengontrol dan menghitung setiap detail bisnis.
"Ini juga bisa membantu menganalisis berapa besar keuntungan usaha dan
kecepatan balik modal," tukasnya.
Selain itu, sekalipun sudah
menangguk untung besar dari bisnis jangan terburu-buru untuk menikmati
hasilnya dengan cara yang konsumtif. Ali menyarankan untuk selalu
berpikir tentang re-investasi bisnis, misalnya dengan memperluas usaha
atau membuka cabang baru.